didalam al-Quran Allah SWT. berfirman :
" dan sesungguhnya Kami telah mengeluarkan kalian dari perut-perut ibu kalian tidak mengetahui akan sesuatu".
ayat al-Quran tersebut menyatakan kepada kita bahwa pada fase awal manusia itu bodoh, tidak tahu apa-apa, maka dalam mengisi fase pertumbuhan kita Allah SWT. memerintah kita untuk mencari tahu akan sesuatu apapun, harus kepo (penasaran dan ingin tahu), mengapa ?, karena itulah taqdir keseimbangan, jangan yang tumbuh dan membesar itu hanya tubuhnya sedangkan akal dan jiwanya tetap kerdil, hal yang demikian berbahaya bagi keberlangsungan kehidupan manusia di muka bumi ini.
Agama Islam adalah agama yang sangat sesuai dengan penciptaan Manusia, sangat mengerti keadaan dan keberadaan Manusia, dan merupakan rahmat (anugrah) tertinggi bagi manusia, karena memang Allah SWT. menciptakan Agama Islam untuk manusia.
Allah SWT. mengutus Rasul-Nya untuk membimbing manusia sadar akan keadaan dan keberadaan dirinya, bahwa dirinya memiliki sarana untuk mengembangkan potensinya dengan gayung bersambut Allah SWT. menganugrahkan akal pikiran dan hati kepada manusia, maka dengan akal pikiran dan hatinya manusia bisa menjadi makhluq yang paling sempurna di Dinia ini, dan anugerah inilah yang bisa menjadi bencana dan malapetaka serta bahagia sentosa bagi dirinya.
Aqal fikiran yang menjadi sumber pendorong gerakan manusia apabila tidak diisi, dibesarkan dengan wahyu dan ilmu dari Allah SWT. maka manusia akan menderita dan menyesal selama-lamanya, didalam al-Quran Allah SWT. berfirman :
" sungguh Kami telah siapkan untuk Neraka Jahannam kebanyakan dari bangsa Jin dan bangsa Manusia yang mereka mempunyai akal pikiran dan hati yang tidak dapat memahami akan bahaya neraka Jahannam, dan punya telinga tidak mau mendengarkan akan bahaya neraka Jahannam, dan punya mata yang tidak mau melihat bahaya neraka Jahannam, Jin dan Manusia beginilah seperti Binatang bahkan mereka lebih rendah dari Binatang merekalah orang -orang yang lalai".
Inilah yang dinyatakan bahwa anugerah akal membawa bencana dan malapetaka bagi yang memilikinya yang tidak menggunakan pada yang semestinya yaitu menggunakannya sesuai dengan yang dikehendaki penciptanya.
Anugerah akal pikiran dan hati apabila digunakan sesuai dengan hakikatnya dengan yang diinginkan sang maha pencipta sehingga menjadi manusia yang luas ilmunya dan paham akan bahayanya Neraka Jahannam, artinya keluasan ilmu harus didasari dengan dalamnya keimanan kepada Allah SWT. maka anugerah ini akan membawa kepada bahagia dan sentausa di kehidupan Dunia dan Akhirat yang amat sangat abadi itu, Allah SWT. berfirman di dalam al-Quran :
" Allahj SWT. akan mengangkat derajat (kemulyaan) orang yang beriman dan berilmu dengan meningkatnya kemulyaan".